para pengamat dan sejarawan hanya berbicara
pada permasalah pemimpin yang lemah, ekonomi yang morat-marit, bencana alam,
dll. Padahal ada penyebab yang utama yang menimbulkan penyebab-penyebab di
atas(ekonomi yang morat-marit,bencana alam,dll), yaitu dosa-dosa yang dilakukan oleh penduduk negeri tersebut.
Masyarakatnya adalah orang-orang yang berbuat kemaksiatan, bukan berdakwah dan
melakukan perbaikan, mereka malah melupakan agama Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا كَانَ رَبُّكَ
لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri
secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud:
117)
Hal itu pula yang terjadi di Andalusia, peradaban Islam yang
berusia kurang lebih 800 tahun itu akhirnya hancur dengan runtuhnya Kerajaan
Granada. Penduduk Andalusia kala itu melupakan Allah, jauh dari ketaatan
kepada-Nya, dan sibuk dengan memperebutkan singgasana.
Lalu, apa yang menyebabkan mereka melupakan aturan Allah?
Mungkin tidak ada yang menyangka penyebab lalainya penduduk Andalusia
ini, karena penyebab ini begitu akrab dalam kehidupan kita sehari-hari,
penyebabnya ialah musik. Ya, penduduk Andalusia disibukkan dengan mendengar
musik. Musik telah mengalahkan bacaan Alquran mereka, mengalahkan bacaan
hadis-hadis mereka, dan melupakan ayat-ayat Allah Ta’ala.
Orang yang membawa musik ke tanah Andalusia adalah Abu
al-Hasan Ali bin Nafi’ (789-857) atau yang lebih dikenal dengan Ziryab.
sumber : http://kisahmuslim.com/musik-menyebabkan-runtuhnya-islam-di-andalusia/

0 comments:
Post a Comment